Sekolah Nabi Yunus A.S

A. Nabi Yunus Berdakwah kepada Kaumnya
Tidak banyak yang dikisahkan oleh AI Qur'an tentang Nabi Yunus seperti yang telah dikisahkan tentang Nabi Musa, Yusuf dan lain-lain. Sepanjang yang dapat dicatat dan diceritakan oleh para sejarawan dan ahli tafsir, ialah bahwa ia bernama Yunus bin Matta. la diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada penduduk sebuah tempat bernama "Ninawa." Ninawa adalah suatu tempat di negeri MaushiI. Nabi Yunus A.S. merupakan orang asing yang datang di tengah¬tengah penduduk Ninawa itu. la menemui mereka yang tengah berada dalam kegelapan, kebodohon dan kekafiran, mereka menyembah berhala dan menyekutukan Allah.
Nabi Yunus A.S. membawa ajaran tauhid dan iman. la mengajak mereka agar menyembah kepada Allah yang telah menciptakan mereka dan menciptakan alam semesta, meninggalkan persembahan mereka kepada berhala-berhala. la memperingatkan bahwa sebagai manusia dan makhluk Allah yang utama yang memperoleh kelebihan di atas makhluk-makhluk lain, tidak sepatutnya menyembah batu¬batu mati yang mereka pertuhankan. la mengajak mereka berpikir memperhatikan ciptaan Allah, untuk menyadarkan mereka, bahwa Tuhan pencipta itulah yang patut disembah dan bukan benda-benda.
Ajaran-ajaran Nabi Yunus itu bagi para penduduk Ninawa merupakan hal yang baru yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Mereka tidak dapat menerimanya untuk menggantikan ajaran dan kepercayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang mereka. Apalagi pembawa agama baru itu adalah seorang asing yang tidak sebangsa dengan mereka.
Mereka berkata kepada Nabi Yunus: "Apakah arti kata-kata yang engkau ocehkan itu, dan kedustaan apakah yang engkau sodorkan kepada kami tentang agama barumu itu? Inilah tuhan-tuhan kami yang sejati yang kami sembah dan disembah oleh nenek moyang kami sejak dahulu. Apakah yang membenarkan kami meninggalkan agama kami yang diwariskan oleh nenek moyang kami dan meng¬gantinya dengan agama barumu? Engkau adalah seorang yang datang hendak merusak adat-istiadat kami dan mengubah agama kami! Apakah kelebihanmu atas kami yang memberimu alasan untuk menggurui dan mengajar kami. Percayalah bahwa engkau tidak akan mendapat pengikut di antara kami dan! Ajaranmu tidak akan men¬dapat tempat di hati rakyat Ninawa yang sangat teguh mempertahankan tradisi dan adat istiadat orang-orang tua kami."
Berkata Nabi Yunus: "Aku hanya mengajak kamu agar beriman dan bertauhid menurut agama yang kubawa sebagai amanat Tuhan. Aku hanya seorang pesuruh yang ditugaskan oleh Allah untuk mengangkat kamu dari lembah kesesatan dan kegelapan. Menuntun kamu ke jalan yang benar dan lurus. Menyampaikan kepadamu agama yang suci bersih dari benih-benih kufur dan syirik yang merendahkan martabat manusia. Aku tidak dapat memaksa kamu mengikutiku dan melaksanakan ajaran-ajaranku. Aku hanya ingatkan kepadamu bahwa bila kamu tetap membangkang dan tidak menghiraukan ajakanku, tetap menolak agama Allah yang aku bawa, niscaya Allah kelak akan menunjukkan kepadamu tanda-tanda kebenaran risalahku. Dia akan menurunkan azab-Nya kepada kamu sebagaimana yang telah dialami oleh kaum Nuh, 'Aad dan Tsamud sebelum kamu."
Mereka menjawab peringatan Nabi Yunus dengan tantangan seraya mengatakan: "Kami tetap menolak ajakanmu dan tidak akan tunduk kepada perintahmu atau mengikuti kemauanmu. Sekali-kali kami tidak takut akan segala ancamanmu. Cobalah datangkan apa yang engkau ancamkan itu kepada kami, jika engkau memang benar-benar dalam katamu dan tidak mendustai kami."
Nabi Yunus tidak tahan tinggal lebih lama di tengah-tengah kaum Ninawa yang keras kepala dan buta tuli menghadapi ajaran dan dakwahnya. Beliau meninggalkan Niwana dengan rasa jengkel dan marah seraya memohon kepada Allah untuk menjatuhkan hukuman atas orang-orang yang membangkang dan berkeras kepala itu.

B. Siksa Menimpa Kaum Nabi Yunus yang Durhaka
Sepeninggal Nabi Yunus, penduduk Ninawa mulai melihat tanda-tandil yang mencemaskan. Mereka melihat ancaman Nabi Yunus kepada mereka akan menjadi kenyataan. Mereka melihat keadaan udara sekeliling Ninawa makin gelap, binatang-binatang piaraan mereka tampak tidak tenang dan gelisah, wajah-wajah mereka tanpa disadari menjadi pucat tak berdarah. Angin dari segala penjuru ber¬tiup dengan kencang membawa suara gemuruh yang menakutkan.
Dalam keadaan panik dan ketakutan itu, sadarlah mereka bahwa Yunus tidak berdusta dalam kata-katanya. Bahwa apa yang diancamkan kepada mereka bukanlah alicaman kosong. Segeralah mereka menyatakan tobat dan mohon ampun atas segala perbuatan mereka. Menyatakan beriman dan percaya kepada dakwah Nabi Yunus serta menyesal atas perlakuan dan sikap kasar mereka yang menjadikan beliau marah dan meninggalkan daerah mereka tanpa pamit. Untuk menebus dosa, mereka keluar dari kota. Beramai-ramai pergi ke bukit-bukit dan padang pasir seraya menangis memohon ampun dan rahmat Tuhan Allah agar dihindarkan dari bencana dan siksaan-Nya.
Allah yang Maha Mengetahui bahwa hamba-hamba-Nya itu jujur dalam tobat dan sesalnya. Mereka memang benar-benar sudah kembali beriman dan memohon agar dihindarkan dari siksaan-Nya. Allah berkenan menurunkan rahmat-Nya dan mengaruniakan maghfirah-Nya. Udara gelap yang meliputi Ninawa menjadi terang, wajah-wajah yang pucat kembali memerah dan berseri-seri. Binatang-binatang yang gelisah menjadi tenang dan kembali berkumpul dengan induknya masing-masing. Orang-orang itu kembali ke kota, ke rumah masing-masing dengan penuh rasa gembira dan syukur kepada Allah yang berkenan menerima doa mereka.
Dalam hati masing-masing merasa senang dan tenang, terhindar dari malapetaka yang nyaris melanda meraka: "Oi manakah gerangan Nabi Yunus A.S. sekarang berada? Alangkah bahagianya kami andaikan ia masih berada di tengah-tengah kami, menuntun dan mengajari kami hal-hal yang membawa kebahagiaan kami di dunia dan di akherat. la adalah benar-benar rasul dan nabi Allah yang telah kami sia-siakan. Semoga Allah mengampuni dosa kami."
Adapun keadaan Nabi Yunus yang telah meninggalkan kota Ninawa, ia berjalan kaki mengembara naik gunung tanpa tujuan. Tanpa disadari tiba-tiba ia berada di sebuah pantai. la melihat sekelompok orang yang lagi bergegas-gegas hendak menumpang sebuah kapal. la meminta dari pemilik kapal agar diperbolehkan ikut serta bersama penumpang lain. Kapal segera melepaskan jangkarnya dan meluncur dengan lajunya ke tengah laut yang tenang. Ketenangan laut itu tidak dapat bertahan lama, sekonyong-konyong terguncang dan terayunlah kapal itu oleh gelombang besar yang datang mendadak, dibarengi oleh tiupan angin topan yang kencang, menjadikan juru mudi kapal beserta seluruh penumpangnya berada dalam keadaan panik ketakutan.
Para penumpang dan juru mudi melihat tidak ada jalan untuk menyelamatkan keadaan jika cuaca tetap mengganas dan tidak mereda. Jalan satu-satunya adalah meringankan beban muatan dengan mengorbankan salah seorang dari para penumpang. Undian lalu dilaksanakan untuk menentukan siapakah di antara penumpang yang harus dikorbankan.
Pada undian pertama keluarlah nama Yunus, seorang penumpang yang dihormati dan dicintai. Semua merasa berat untuk melempar¬kannya ke laut menjadi mangsa ikan. Diadakanlah undian kedua . dengan masing-masing penumpang mengharap jangan sampai nama Yunus yang mereka sayangi itu keluar. Namun melesetlah harapan mereka, keluarlah nama Yunus kembali. Undian ketiga disepakati sebagai undian yang terakhir. Namun nama Yunuslah yang muncul, sehingga harus dikorbankan guna menyelamatkan kapal dan para penumpang lain.
Nabi Yunus yang memperhatikan jalannya undian merasa bahwa keputusan yang jatuh lewat undian itu adalah kehendak Allah. Mungkin di dalamnya terselip hikmah yang ia belum dapat menyelaminya. Nabi Yunus sadar pula pad a saat itu, bahwa ia telah melakukan dosa dengan meninggalkan Niwana sebelum memperoleh perkenan Allah. Mungkin keputusan undian itu adalah sebagai penebusan dosa yang ia lakukan. Kemudian ia beristirahat menghe¬ningkan cipta sejenak. Tanpa ragu segera melemparkan diri ke laut. la segera diterima oleh gelombang yang sedang mengamuk dengan dahsyatnya di bawah langit yang kelam pekat.

Selagi Nabi Yunus berjuang melawan gelombang yang mengayun¬ayunkannya. Allah mewahyukan kepada seekor ikan besar untuk menelannya bulat-bulat dan menyimpannya di dalam perut sebagai titipan Tuhan. Nabi Yunus yang berada dalam perut ikan besar yang membawanya memecah gelombang timbul dan tenggelam ke dasar laut merasa sesak dada. la bersedih hati seraya memohon ampun kepada Allah atas dosa dan tindakan salah yang dilakukannya.
la berseru di dalam kegelapan perut ikan:
Artinya:
"Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Sucilah Engkau dan sesung
¬guh-nya aku termasuk golongan orang-orang yang zalim. "
Setelah beberapa hari di dalam perut ikan, ditumpahkanlah Nabi Yunus dan dilemparkan ke darat. fa terlempar dari mulut ikan ke pantai dalam keadaan kurus, lemah dan sa kit. Allah dengan rahmat-Nya telah menumbuhkan sebuah pohon labu di tempat Nabi Yunus terdampar yang dapat menaungi Yunus dengan daun-daunnya dan menikmati buahnya. Setelah sembuh dan kembali segar bugar Nabi Yunus diperintahkan oleh Allah agar pergi kembali mengunjungi Ninawa. Hal itu disebabkan seratus ribu lebih penduduk telah mengharap kedatangannya untuk memimpin mereka. Memberi tuntunan guna menyempurnakan iman dan aqidah mereka. Alangkah terkejut Nabi Yunus tatkala masuk Niwana dan tidak melihat satu pun patung berhala berdiri. la menemui orang-orang yang dahulunya berkeras kepala menentangnya dan menolak ajarannya, kini sudah menjadi .orang-orang mukmin, saleh dan beribadah memuji Allah Ta'ala.
Pokok cerita tentang Nabi Yunus telah dikisahkan di dalam AI Qur'an surat Yunus ayat 98, surat AI Anbiyaa' ayat 87-88 dan surat Ash Shaaffat ayat 139 sampai dengan 148.
C. Pelajaran bagi Da'i
Sebagai da'i, seseorang harus memiliki kesabaran dan tidak boleh cepat-cepat berputus asa bila dakwahnya tidak mendapat sambutan yang selayaknya. fa harus bersabar dan mengekang emosi serta tetap meneruskan dakwahnya dengan bersikap bijaksana dan lemah lembut, sebagaimana fjrman Allah dalam surat An Nahl ayat 125 yang terjemahannya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik."
Di dalam diri Nabi Yunus, Allah telah memberi contoh betapa telah disesalkan atas tindakannya yang tergesa-gesa. la hilang kesabaran, meninggalkan kaum Ninawa, padahal mereka masih dapat disadarkan untuk menerima ajakannya. la tidak boleh marah dan meninggalkan '11ereka tanpa meminta persetujuan lebih dahulu dengan Allah yang telah mengutusnya. Atas pelanggaran yang telah dilakukannya itu, Allah telah memberi peringatan kepada Nabi Yunus berupa kurungan di dalam perut ikan besar.
0 komentar:

Posting Komentar

ALEXA

Mengenai Saya

Foto saya
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiyaa:35) Semoga menjadi kenangan Disaat saya Tidak Lagi Di Dunia Ini

Followers