A. Nabi Saleh Berdakwah di Tengah-tengah Kaumnya
Tsamud
adalah nama suku yang oleh sementara ahli sejarah dimasukkan bagian
dari bangsa Arab. Adapula yang menggolongkan mereka ke dalam bangsa
Yahudi. Mereka bertempat tinggal di suatu dataran bernama "Alhijir"
terletak di antara Hijaz dan Syam, yang dahulu termasuk jajahan dan
dikuasai oleh suku 'Ad yang telah habis binasa.
Kemakmuran
dan kemewahan hidup serta kekayaan alam yang dahulu dimiliki dan
dinikmati oleh kaum 'Ad, telah diwarisi oleh kaum Tsamud. Semuanya itu
menjadikan mereka hidup tenteram, sejahtera dan bahagia, merasa aman
dari segala gangguan, dan bahwa kemewahan hidup mereka akan kekal bagi
mereka dan anak keturunan mereka.
Kaum
Tsamud tidak mengenal Tuhan. Tuhan mereka adalah berhalaberhala yang
mereka sembah dan puja, kepadanya mereka berkurban, tempat mereka
meminta perlindungan dari segala bala dan musibah dan mengharapkan
kebahagiaan. Mereka tidak dapat melihat atau memikirkan lebih jauh, apa
yang dapat mereka jangkau dengan panca indera.
Allah
yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, tidak akan membiarkan
hamba-hamba-Nya berada dalam kegelapan terus menerus tanpa diutusnya
nabi pesuruh dari sisi-Nya untuk memberi penerangan. Menuntun mereka
keluar dari jalan yang sesat kepada jalan yang benar. Oemikian pula
Allah tidak akan menurunkan azab atau siksa kepada suatu umat sebelum
mereka diperingatkan dan diberi petunjuk oleh-Nya. Sunnatullah ini
berlaku pula bagi kaum Tsamud. Kepada mereka telah diutus Nabi Saleh,
seorang yang telah, dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh
kaumnya. Terkenal tangkas, cerdik, pandai, rendah hati dan ramah tamah
dalam pergaulan.
Nabi
Saleh memperkenalkan umatnya kepada Tuhan, yang sepatutnya mereka
sembah. Tuhan Allah yang Maha Esa yang telah menciptakan alam sekitar
mereka, menciptakan tanah-tanah subur, menciptakan binatang-binatang
yang memberi manfaat bagi mereka. Memberi kepada mereka kenikmatan dan
kemewahan hidup dan kebahagiaan lahir batin.
Tuhan
yang Maha Esa, yang harus mereka sembah, dan bukan patung-patung yang
mereka pahat sendiri dari batu-batu gunung. Yang tidak berkuasa memberi
sesuatu kepada mereka, atau melindungi mereka dari ketakutan dan
bahaya.
Nabi
Saleh memperingatkan, bahwa ia adalah salah seorang dari mereka.
Terjalin antara dirinya dan mereka, ikatan keluarga. Mereka adalah kaum
dan sanak keluarganya. Dan dia adalah seketurunan dan sesuku dengan
mereka. la mengharapkan kebaikan dan kebajikan bagi mereka. Sekali-kali
tidak akan menjerumuskan mereka ke dalam hal yang membawa kerugian,
kesengsaraan dan kebinasaan.
la
menerangkan, bahwa ia adalah pesuruh dan utusan Allah. Apa yang ia
ajarkan dan dakwahkan kepada mereka adalah amanat Allah, untuk kebaikan
mereka semasa hidup dan sesudah mati. la mengharapkan kaumnya segera
meninggalkan persembahan kepada berhala-berhala itu, beriman kepada
Allah yang Maha Esa seraya berto bat dan mohon ampun kepada-Nya, atas
dosa dan perbuatan syirik yang selama ini telah mereka lakukan. Allah
Maha Dekat kepada mereka, mendengarkan doa mereka, dan memberi ampun
kepada yang salah.
Terperanjatlah
kaum Saleh mendengar seruan dan dakwahnya. Bagi mereka, itu merupakan
hal baru bagi mereka. Maka serentak ditolaknya ajakan Nabi Saleh itu
seraya berkata kepadanya: "Wahai Saleh! Kami mengenalmu seorang yang
pandai, tangkas dan cerdas. Pikiranmu tajam dan pendapat serta semua
pertimbangan selalu cepat. Pada dirimu kami melihat tanda-tanda
kebajikan dan sifatsifat terpuji. Sebetulnya, kami mengharapkan engkau
untuk memimpin kami. Menyelesaikan hal-hal rumit yang kami hadapi.
Memberi petunjuk dalam soal-soal yang gelap bagi kami, dan menjadi
andalan dan kepercayaan kami di kala kami mengalami krisis dan
kesusahan. Namun segala harapan itu menjadi meIeset. Kepercayaan kami
kepadamu tergeIincir hari ini dengan tingkah-tingkah dan tindak
tandukmu yang menyalahi adat istiadat dan tata cara hidup. Apakah yang
kamu serukan kepada kami? Engkau menghendaki agar kami meninggalkan
persembahan kami dan nenek moyang kami, persembahan dan agama yang
telah menjadi darah daging kami. Menjadi bagian hidup kami, sejak kami
dilahirkan. Kami sekali-kali tidak akan meninggalkan hanya karena
seruanmu, dan kami tidak akan mengikuti ajakanmu yang sesat itu. Kami
tidak mempercayai omonganmu, bahkan meragukan kenabianmu. Kami tidak
akan mendurhakai nenek moyang kami dengan meninggalkan persembahan
mereka dan mengikuti jejakmu."
Nabi
Saleh memperingatkan mereka agar jangan menentangnya. Agar mengikuti
ajarannya. Beriman kepada Allah yang telah mengaruniai mereka rezeki
yang luas dan penghidupan yang sejahtera.
Diceritakan
kepada mereka kisah kaum-kaum yang mendapat siksa dan azab dari Allah
karena menentang rasul dan mendustakan risalah-Nya. Hal serupa dapat
terjadi, jika mereka tidak mau menerima dakwah dan m.endengar nasehat,
yang diberikan secara ikhlas dan jujur. la hanya menyampaikan amanat
Allah yang ditugaskan kepadanya, dan Allah-Iah yang akan memberi upah
dan ganjaran untuk usahanya memberi pimpinan dan tuntunan kepada mereka.
Sekelompok
kecil dari kaum Tsamud yang kebanyakan terdiri dari orang-orang yang
berkedudukan sosial lemah menerima dakwah Nabi Saleh dan beriman
kepadanya. Mereka yang tergolong orangorang kaya, tetap berkeras kepala
dan menyombongkan diri. Menolak ajakan Nabi Saleh dan mengingkari
kenabiannya.
Mereka berkata: "Wahai Saleh! Kami
kira engkau telah kemasukan setan dan terkena sihir. Engkau telah
menjadi sinting dan menderita sakit gila. Akalmu sudah berubah dan
pikiranmu sudah kaeau. Engkau dengan tidak sadar telah mengeluarkan
ueapan yang tidak masuk akal, yang mungkin engkau sendiri tidak
memahaminya. Engkau mengaku bahwa engkau telah diutus oleh Tuhanmu,
sebagai nabi dan rasul-Nya. Apakah kelebihanmu di atas kami semua
sehingga engkau dipilih menjadi rasul, padahal orang-orang di antara
kami yang lebih patut, lebih eakap untuk menjadi nabi dan rasul daripada
engkau. Tujuanmu dengan obrolan dan rupa-rupa uraianmu hanyalah untuk
mengejar kedudukan dan ingin diangkat menjadi kepala dan pemimpin bagi
kaummu. Jika engkau merasa bahwa engkau sehat badan dan pikiran serta
mengaku bahwa engkau tidak mempunyai ambisi dan tujuan yang terselubung
dalam dakwah itu, maka hentikanlah usahamu menyiarkan agama barumu
dengan meneerea persembahan kami dan nenek moyangmu sendiri. Kami tidak
akan mengikuti jalanmu dan meninggalkan jalan yang telah ditempuh oleh
orang-orang tua kami lebih dahulu."
Nabi
Saleh menjawab: "Aku telah berulang-ulang mengatakan kepadamu bahwa aku
tidak mengharapkan sesuatu daripadamu sebagai imbalan atas usahaku
memberi tuntunan dan pengarahan kepada kalian semua. Aku tidak
mengharapkan upah atau mendambakan pangkat dan kedudukan bagi usahaku
ini yang aku lakukan semata-mata atas perintah Allah dan daripada-Nyalah
kelak aku harapkan balasan dan ganjaran untuk itu. Dan bagaimana aku
rnengikutimu dan menelantarkan tugas dan amanat Tuhanku, padahal aku
telah memperoleh bukti-bukti yang nyata atas kebenaran dakwahku.
janganlah sekali-kali kamu berharap bahwa aku akan melanggar perintah
Tuhanku dan melalaikan kewajibanku kepadaNya hanya semata-mata untuk
melanjutkan persembahan nenek moyang kami yang batil itu. Siapakah
yang melindungiku dari murka dan azab Tuhan jika aku berbuat demikian?
Sesungguhnya kamu hanya akan merugikan dan membinasakaan aku dengan
seruanmu."
Setelah
gagal dan tidak berhasil menghentikan usaha dakwahnya Nabi Saleh,
bahkan dilihatnya Nabi Saleh semakin giat menarik orangorang untuk
mengikutinya dan berpihak kepadanya, maka para pemimpin dan pemuka kaum
Tsamud berusaha hendak membendllng arus dakwahnya yang makin lama makin
mendapat perhatian, terutama dari kalangan masyarakat menengah
kebawah. Mereka menentang Nabi Saleh untuk membuktikan kebenaran
kenabiannya dengan suatu bukti -mukjizat- dalam bentllk benda atau
kejadian luar biasa yang berada di luar kekuasaan manusia.
B. Nabi Saleh Mendapat Mukjizat dari Allah S. W. T.
Nabi
Saleh sadar bahwa tantangan kaumnya yang menuntut bukti daripadanya
berupa mukjizat itu, adalah bertujuan hendak menghilangkan pengaruhnya
dan mengikis habis kewibawaannya di mata kaumnya terutama para
pengikutnya bila ia gagal memenuhi tantangan dan tuntutan mereka. Nabi
Saleh membalas tantangan mereka dengan menuntut janji dari mereka, bila
ia berhasil mendatangkan mukjizat yang mereka minta, bahwa mereka akan
meninggalkan agama dan persembahan mereka dan akan mengikuti Nabi Saleh
dan akan beriman kepada-Nya.
Sesuai
dengan permintaan dan petunjuk pemllka-pemuka kaum Tsamud, maka
berdoalah Nabi Saleh memohon agar Allah berkenan memberinya suatu
mukjizat untuk membuktikan kebenaran risalahnya dan sekaligus
mematahkan perlawanan dan tantangan kaumnya yang masih berkeras kepala
itu.
la
memohon kepada Allah. Dengan kekuasaan-Nya, maka diciptakanlah seekor
unta betina, yang dikeluarkan dari perut sebuah batu karang besar yang
terdapat di sisi sebuah bukit yang mereka tunjuk. Maka sejurus kemudian
dengan seizin Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Pencipta, terbelahlah batu
karang yang ditunjuk itu, dan keluarlah seekor unta betina.
Dengan
menunjuk kepada binatang yang baru keluar dari perut batu besar itu,
berkatalah Nabi Saleh kepada mereka: "Inilah dia unta Allah, janganlah
kamu ganggu dan biarkanlah ia mencari makanannya sendiri di atas bumi
Allah. la mempunyai giliran untuk mendapatkan air minum, dan kamu
mempunyai giliran untuk mendapatkan air minum bagimu dan bagi ternakmu.
Ketahuilah bahwa Allah akan menurunkan azab-Nya bila kamu sampai
mengganggu binatang ini."
Berkeliaranlah
sang unta di ladang-Iadang, memakan rumput sesuka hatinya. Saat giliran
minumnya tiba, pergilah unta itu ke sebuah perigi, yang diberi nama
perigi unta, dan minumlah sepuas hatinya. Pada hari-hari giliran unta
Nabi Saleh itu datang minum, tiada seekor binatang lain berani
menghampirinya. Hal itu menimbulkan rasa tidak senang pada
pemilik-pemilik binatang itu. Mereka merasa bahwa adanya unta Nabi Saleh
di tengah-tengah mereka, merupakan gangguan, laksana duri yang
melintang di dalam kerongkongan.
Dengan
berhasilnya Nabi Saleh mendatangkan mukjizat yang mereka tuntut,
gagallah para pemuka kaum Tsamud dalam usahanya menjatuhkan pengaruh
Nabi Saleh. Bahkan sebaliknya telah menambah tebal kepercayaan para
pengikutnya dan menghilangkan banyak keragu-raguan dari sementara
kaumnya. Maka dihasutlah oleh mereka pemilik-pemilik ternak yang merasa
jengkel dan tidak senang adanya unta Nabi Saleh yang merajalela di
ladang dan kebun-kebun mereka.
C. Kaum Tsamud Membunuh Unta Nabi Saleh
Persengkokolan
diadakan oleh orang-orang dari kaum Tsamud untuk mengatur rencana
pembunuhan unta Nabi Saleh. Adanya r'asa takut akan azab yang diancamkan
oleh Nabi Saleh bila untanya diganggu, serta keinginan yang keras untuk
melenyapkan binatang itu dari atas bumi, muncullah tiba-tiba seorang
janda bangsawan yang kaya raya, menawarkan akan menyerahkan dirinya
kepada siapa saja yang dapat membunuh unta Saleh. Ada juga seorang
wanita yang mempunyai puteri cantik-cantik menawarkan akan
menghadiahkan salah seorang puterinya kepada orang yang berhasil
membunuh sang unta.
Dua
macam hadiah yang menggiurkan dari kedua wanita itu, di samping hasutan
para pemuka Tsamud, mengundang dua orang pria bernama Mushadda' bin
Muharrij dan Gudar bin Salif. Kedua pria itu berkemas-kemas untuk
melakukan pembunuhan, guna meraih hadiah yang dijanjikan di samping
sanjungan dan pujian dari para kafir suku Tsammud, bila unta Nabi Saleh
telah dibunuhnya. Dibantu oleh tujuh pria, bersembunyilah kelompok itu,
di tempat biasanya dilalui unta dalam perjalanannya ke perigi tempat ia
minum. Begitu binatang yang tak berdosa itu lewat, segera dipanahlah
betisnya oleh Mushadda' yang disusul oleh Gudar dengan menikamkan pedang
di perutnya.
Dengan
membusungkan dada pergilah para pembunuh unta itu ke pusat kota
menyampaikan berita matinya unta Nabi Saleh, yang mendapat sambutan
sorak sorai dan teriakan gembira dari pihak musyrikin. Seakan-akan
mereka kembali dari medan perang dengan membawa kemenangan. Berkata
mereka kepada Nabi Saleh: "Wahai Saleh! Untamu telah mati terbunuh,
cobalah datangkan apa yang engkau telah ancamkan kepada kami, jika
engkau betul-betul termasuk orang-orang yang selalu benar kata-katanya."
Nabi
Saleh menjawab: "Aku telah peringatkan kamu, bahwa Allah akan
menurunkan azab-Nya atas kamu jika mengganggu unta itu. Maka dengan
terbunuhnya unta itu, tunggulah datangnya azab dari Allah yang telah
dijanjikan. Kamu telah menantang Allah dan terimalah kelak akibatnya.
Janji Allah tidak akan meleset. Kamu boleh bersuka ria dan
bersenang-senang selama tiga hari, kemudian terimalah ganjaranmu yang
setimpal pad a hari keempat.
Ada
kemungkinan menurut sementara ahli tafsir bahwa Allah lewat rasul-Nya,
yaitu Nabi Saleh memberi waktu tiga hari untuk memberi kesempatan, kalau
mereka sadar akan dosanya dan bertobat minta ampun serta beriman kepada
Allah yang Maha Esa. Akan tetapi, tempo tiga hari itu, bahkan menjadi
bahan ejekan kepada Nabi Saleh yang ditantangnya untuk mempercepat
datangnya azab dan tidak usah ditangguhkan tiga hari lagi.
D. Kaum Tsamud Disiksa Allah
Nabi
Saleh memberitahukan kaumnya, bahwa azab Allah akan menimpa mereka dan
akan didahului dengan tanda-tanda, yaitu pada hari pertama, bila mereka
terbangun dari tidurnya akan menemui wajah mereka menjadi kuning dan
berubah menjadi merah; pada hari kedua hitam, hari ketiga dan keempat
turunlah azab yang pedih dari Allah swr. Mendengar ancaman Nabi Saleh,
kelompok sembi Ian orang, yaitu para pembunuh unta justru kembali
merencanakan pembunuhan atas diri Nabi Saleh, mendahului tibanya azab
yang diancamkan itu. Mereka mengadakan pertemuan rahasia, dan bersumpah,
akan melaksanakan rencana pembunuhan di waktu malam, saat orang lagi
tidur.
Sewaktu
mereka datang ke tempat Nabi Saleh guna melaksanakan rencana jahatnya,
tiba-tiba berjatuhanlah di atas kepala mereka batu besar yang tidak
diketahui arah mana datangnya. Batu itu seketika merebahkan mereka di
atas tanah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
Demikianlah
Allah melindungi Rasul-Nya dari perbuatan makar dan niat jahat
hamba-hamba-Nya yang kafjr. Suatu hari sebelum turunnya azab yang
ditentukan, dengan seizin Allah berangkatlah Nabi Saleh bersama para
mukminin dan pengikutnya menuju Ramlah, sebuah tempat di Palestina,
meninggalkan Hijir dan penghuninya. Setelah itu, kaum Tsamud habis
binasa, ditimpa halilintar dahsyat berbarengan dengan gempa bumi yang
mengerikan.
Kisah
Nabi Saleh diceritakan di dalam AI Qur'an sebanyak 72 ayat dalam 11
surat, di antaranya adalah surat AI A'raaf ayat 73 s.d 79 sebagai
berikut:
Artinya:
Dan (kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Saleh. fa berkata: "Hai kaumku! Sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata bagimu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun, maka
Dan (kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Saleh. fa berkata: "Hai kaumku! Sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata bagimu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun, maka
kamu ditimpa siksaan yang pedih." (QS. Al A'raaf: 73)
Artinya:
Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu penggantipengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat-pahat gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. Al A'raaf: 74)
Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu penggantipengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat-pahat gunungnya untuk dijadikan rumah, maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan. (QS. Al A'raaf: 74)
Artinya:
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata di antara orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Saleh diutus (menjadi Rasul) oleh Tuhannya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang Saleh diutus untuk menyampaikannya." (QS. Al A'raaf:75)
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata di antara orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kamu bahwa Saleh diutus (menjadi Rasul) oleh Tuhannya?" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu yang Saleh diutus untuk menyampaikannya." (QS. Al A'raaf:75)
Artinya:
Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu. " (QS. Al A'raaf: 76)
Orang-orang yang menyombongkan diri berkata: "Sesungguhnya kami orang yang tidak percaya kepada apa yang kamu imani itu. " (QS. Al A'raaf: 76)
Artinya:
Kemudian mereka sembelih unta betina itu dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan.Dan mereka berkata: "Hai Saleh! Datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang diutus Allah. " (QS. Al A'raaf: 77)
Kemudian mereka sembelih unta betina itu dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan.Dan mereka berkata: "Hai Saleh! Datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang diutus Allah. " (QS. Al A'raaf: 77)
Artinya:
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalamrumahnya. (QS. Al A'raaf: 78)
Karena itu mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalamrumahnya. (QS. Al A'raaf: 78)
Artinya:
Maka Saleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat." (QS. AI A'raaf: 79)
Maka Saleh meninggalkan mereka seraya berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat Tuhanku, dan aku telah memberi nasehat kepadamu, tetapi kamu tidak menyukai orang-orang yang memberi nasehat." (QS. AI A'raaf: 79)
Allah juga berfirman di dalam Al Qur’an surat Hud ayat 61 s/d 68 sebagai berikut:
Artinya:
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Saleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmatNya) lagi memperkenankan doa hamba-Nya." (QS. Huud: 61)
Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Saleh. Saleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tiada Tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmatNya) lagi memperkenankan doa hamba-Nya." (QS. Huud: 61)
Artinya:
Kaum Tsamud berkata: "Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami." (QS. Huud: 62)
Kaum Tsamud berkata: "Hai Saleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami." (QS. Huud: 62)
Artinya:
Saleh berkata: "Hai kaumku! Bagaimana pikiranmu jika aku me11'lpunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberinya aku rahmat daripada-Nya, maka siapakah yang menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain duripada kerugian." (QS. Huud: 63)
Saleh berkata: "Hai kaumku! Bagaimana pikiranmu jika aku me11'lpunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberinya aku rahmat daripada-Nya, maka siapakah yang menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain duripada kerugian." (QS. Huud: 63)
Artinya:
"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggu apa pun yang akan menyebabkan timpa azab yang dekat." (QS. Huud: 64)
"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu mengganggu apa pun yang akan menyebabkan timpa azab yang dekat." (QS. Huud: 64)
Artinya:
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Saleh: "Bersuka rialah kamu sekalian dirumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (QS. Huud: 65)
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Saleh: "Bersuka rialah kamu sekalian dirumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (QS. Huud: 65)
Artinya:
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Saleh beserta orangorang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Kuat Lagi Maha Perkasa. (QS. Huud: 66)
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Saleh beserta orangorang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan (Kami selamatkan) dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Yang Maha Kuat Lagi Maha Perkasa. (QS. Huud: 66)
Artinya:
Dan satu suara keras yang meengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (QS. Huud: 67)
Dan satu suara keras yang meengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya. (QS. Huud: 67)
Artinya:
Seoiah-oiah mereka beium pernah berdiam di tempat itu. lngatiah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. lngatiah kebinasaan bagi kaum Tsamud. (QS. Huud: 68)
Seoiah-oiah mereka beium pernah berdiam di tempat itu. lngatiah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. lngatiah kebinasaan bagi kaum Tsamud. (QS. Huud: 68)
Dan di dalam AI Qur'an surat AI Qamar ayat 23 s.d. 32 juga diterangkan sebagai berikut.
Artinya:
Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu). (QS. Al Qamar: 23)
Kaum Tsamud pun telah mendustakan ancaman-ancaman (itu). (QS. Al Qamar: 23)
Artinya:
Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang rnanusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu benarbenar berada dalam keadaan sesat dan gila." (QS. Al Qamar: 24)
Maka mereka berkata: "Bagaimana kita akan mengikuti saja seorang rnanusia (biasa) di antara kita? Sesungguhnya kalau kita begitu benarbenar berada dalam keadaan sesat dan gila." (QS. Al Qamar: 24)
Artinya:
Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sesungguhnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. (QS. Al Qamar: 25)
Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sesungguhnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong. (QS. Al Qamar: 25)
Artinya:
Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong. (QS. Al Qamar: 26)
Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong. (QS. Al Qamar: 26)
Artinya:
Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah. (QS. Al Qamar: 27)
Sesungguhnya Kami akan mengirimkan unta betina sebagai cobaan bagi mereka, tunggulah (tindakan) mereka dan bersabarlah. (QS. Al Qamar: 27)
Artinya:
Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran). (QS. Al Qamar: 28)
Dan beritahukanlah kepada mereka bahwa sesungguhnya air itu terbagi antara mereka (dengan unta betina itu); tiap-tiap giliran minum dihadiri (oleh yang punya giliran). (QS. Al Qamar: 28)
Artinya:
Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap unta itu dan membunuhnya. (QS. Al Qamar: 29)
Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap unta itu dan membunuhnya. (QS. Al Qamar: 29)
Artinya:
Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. (QS. Al Qamar: 30)
Alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. (QS. Al Qamar: 30)
Artinya:
Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpuikan oieh) yang punya kandang binatang. (QS. Al Qamar: 31)
Sesungguhnya Kami menimpakan atas mereka satu suara yang keras mengguntur, maka jadilah mereka seperti rumput-rumput kering (yang dikumpuikan oieh) yang punya kandang binatang. (QS. Al Qamar: 31)
Artinya:
Dan sesungguhnya teiah kami mudahkan Al Qur'an untuk peiajaran, maka adakah orang yang mau mengambil peiajaran. (QS. AI Qamar: 32)
Dan sesungguhnya teiah kami mudahkan Al Qur'an untuk peiajaran, maka adakah orang yang mau mengambil peiajaran. (QS. AI Qamar: 32)
E. Hikmah yang Terkandung dari Kisah Nabi Saleh
Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi Saleh di antaranya ialah:
- Bahwa dosa dan perbuatan mungkar yang dilakukan sekelompok kedl warga masyarakat dapat berakibat negatif yang membinasakan masyarakat itu seluruhnya.
- Kaum Tsamud menjadi binasa, hancur dan bahkan tersapu bersih dari atas bumi, antara lain disebabkan karena dosa dan melanggar perintah Allah yang dilakukan oleh beberapa gelintir orang pembunuh unta Nabi Saleh A.S.
- Bersikap pasif, acuh tak acuh terhadap maksiat dan kemungkaran yang berlangsung di depan mata, dapat diartikan sebagai persetujuan dan penyekutuan terhadap perbuatan mungkar.
- Allah memerintahkan kita melakukan amar ma'ruf nahi mungkar. Dengan melakukan tugas amar ma'ruf nahi mungkar yang menjadi fardhu kifayah, kalau tidak berhasil mencegah kemungkaran yang terjadi di dalam masyarakat, setidaknya kita telah membebaskan diri dari dosa menyetujui atau merestui perbuatan mungkar itu
Posting Komentar