Sekolah Nabi Ayyub A.S

A. Cobaan Allah kepada Nabi Ayyub
Nabi Ayyub A.S. adalah anak Ishu bin Ishag, anak Ibrahim A.S. Nabi Ayyub adalah nabi yang kaya raya, banyak mempunyai binatang ternak. Beliau pun mempunyai putera yang banyak, baik laki-Iaki maupun perempuan.
Beliau orang yang selalu berbuat baik kepada fakir miskin, membantu yatim piatu, memuliakan tamu dan sebagainya. Allah telah menguji dirinya dengan bermacam-macam cobaan. Semua cobaan itu diterima dengan tenang dan sabar. Kesabaran dan ketenangan itu hendaklah menjadi cermin bagi umat sesudahnya. Karena kesabaran dan ketagwaan itu menjadikan dirinya merupakan hamba Allah yang baik. Allah sangat mengasihi hamba-hamba-Nya yang sabar dan selalu berbuat baik.
Mula-mula Nabi Ayyub mendapat ujian dari Allah dengan mengurangkan rezeki. Tadinya ia kaya raya, lama kelamaan kekayaan yang banyak itu semakin surut, jadilah ia seorang yang miskin. Hal itu tidaklah menggoncangkan keimanannya, beliau ingat bahwa manusia lahir ke dunia tidak mempunyai apa-apa, kemudian barulah dianugerahi oleh Allah. Allahlah yang memberi kekayaan.
Harta benda itu datang dari Alah dan kembali kepada Allah juga.
Keimanan Ayyub A.S. tidak dapat digoda oleh setan, sesuai dengan yang diterangkan Allah di dalam Al Qur'an, manusia tidak dapat tergoda oleh setan jika ia hamba Allah yang beriman. Luluslah Nabi Ayyub dari ujian yang didatangkan oleh Allah. Nabi Ayub tentulah memperoleh pahala yang besar dari Allah di kemudian hari. Kemudian Allah mengujinya lagi, yaitu anakanaknya yang banyak, satu persatu meninggal dunia.
B. Nabi Ayyub dari Sakit Hingga Sembuh
Nabi Ayyub telah diuji dengan kemiskinan dan kematian anakanaknya. Allah mendatangkan ujian berat dengan mendatangkan kepadanya sakit bertahun-tahun tak kunjung sembuh. Beliau pun tidak pula berkeluh kesah. Segala amaI ibadah kepada Allah terus dikerjakan semampunya. Penyakit itu adalah penyakit kulit yang menjijikkan bagi orang yang melihat.
Kaum famili, sahabat dan handai tolan telah menjauhinya. Hanya isteri yang masih setia, dan selalu ada di sampingnya. Isterinya bernama "Rahmah," seorang isteri yang sangat setia, taat dan beriman kepada AlIlah. Karena kesabarannya, setan tidak bersenang hati melihatnya. Setan mencari jalan keluar. Isteri Ayyub yang setia itu digodanya agar tidak mau menunggui suaminya berlama-Iama di dalam sakit. Lama-kelamaan isterinya tergoda juga, ia enggan apabila disuruh suaminya. Nabi Ayyub rupanya mengetahui perubahan sikap isterinya. Ayyub marah kepada isteinya seraya berkata: ”Jika aku sembuh, niscaya engkau aku pukul seratus kali." Nabi Ayyub berdoa kepada Allah agar penyakitnya itu segera sembuh.
Allah berfirman di dalam Al Qur'an surat Shaad ayat 41 yang artinya:
"Ingatlah ketika Ayyub menyeru kepada Tuhannya: "Ya Tuhanku! Aku mendapat penyakit dan cobaan dari setan."
Nabi Ayyub berkata demikian karena setan yang meminta kepada Allah supaya Ayyub diberi cobaan yang berat. Setan berpendapat bahwa Ayyub beriman kepada Allah karena Ayyub hid up dalam kesenangan, harta benda banyak, anak-anak cantik dan sehat-sehat, tidak kekurangan sesuatu apa pun.
Doa Nabi Ayyub dikabulkan oleh Allah seperti tersebut di dalam Al Qur'an surat Al Ambiyaa' ayat 83-84 yang artinya: "Ingatlah akan kisah Nabi Ayyub A.5. ketika ia berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku! Saya telah ditimpa kemelaratan, dan Engkaulah yang lebih pengasih dari segala yang pengasih." Lalu Kami perkenankan permintaannya dan Kami hilangkan apa yang menjadi kemelaratan bagi dirinya, dan Kami datangkan para ahlinya berlipat ganda, sebagai rahmat dari Kami dan jadi peringatan bagi orang-orang yang menyembah Kami."
Firman Allah yang lain di dalam Al Qur'an surat Shaad ayat 42 s.d. 43 yang artinya: "Allah berfirman kepadanya: "Rentakkanlah kakimu ke atas tanah, niscaya terbit di sana mata air, itlilah air mandi yang sejuk. dan minumlah, lalu sembuhlah penyakitnya. Kami anugerahi ia keiuarga berlipat ganda dari yang lalu, sebagai rahmat dari Kami dan peringatan bagi orang yang berakal."
Demikianlah kisah Nabi Ayyub A.S. tentang penyakit yang menjadi sembuh, kulit menjadi putih kembali, hanya dengan berobat air tawar saja, dengan izin Allah.
C. Nabi Ayyub Menunaikan Nazarnya
Nabi Ayyub A.S. telah berjanji kepada diri sendiri dengan ucapannya, apabila ia sembuh, ia akan memukul isterinya 100 kali puku. Rupanya nazar itu tidak diperbolehkan oleh Allah seperti tersebut di dalam Al Qur'an surat Shaad ayat 44 yang artinya: Ambillah sekerat kayu dengan tangan engkau, lalu pukullah isteri engkau dengan itu, maka tiadalah engkau melanggar sumpah." Sesungguhnya Kami mendapati Ayyub itu orang yang sabar, dia sebaik-baik hamba dan banyak bertobat kepada Allah."
Demikianlah, Nabi Ayyub tidak jadi memukul isterinya 100 kali pukul. Lidi yang seratus itu dijadikan satu ikatan dan dipukulkan sekali saja, sebagai penebus janji. Isteri Ayyub adalah wan ita yang saleh dan baik, ia berbuat demikian bukan karena mempunyai tabiat jelek, tetapi karena digoda oleh setan. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
D. Hikmah yang Terkandung dari Kisah Nabi Ayyub
  1. Nabi Ayyub A.S. adalah hamba Allah yang sangat penyabar, sehingga ujian apa saja yang menimpa dirinya diterima dengan sabar.
  2. Penyakit Nabi Ayyub bukanlah penyakit menular, tetapi penyakit kulit, sehingga rupa Nabi Ayyub kelihatan telah tua. Nabi Ayyub tidak mengeluh di waktu sakitnya. Ibadah kepada Allah tidak pernah tertinggal dan lalai, semua dikerjakan menurut kemampuannya.
  3. Isteri Nabi Ayyub A.S. adalah seorang wanita yang saleh dan setia kepada suaminya.
  4. Kesabaraan dan kesalehan hendaklah menjadi contoh bagi umat manusia.
0 komentar:

Posting Komentar

ALEXA

Mengenai Saya

Foto saya
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiyaa:35) Semoga menjadi kenangan Disaat saya Tidak Lagi Di Dunia Ini

Followers