Sekolah Nabi Hud A.s

A. Nabi Hud Berdakwah kepada Kaumnya
Nabi Hud A.S. adalah keturunan Sam bin Nuh (cucu Nabi Nuh). Beliau diutus oleh Allah S.w.T. kepada kaumnya yang bernama 'Ad, suatu kaum yang bertempat tinggal di sebelah utara Hadramaut dari negeri Yaman. Mereka mahir membuat benteng yang kokoh-kokoh. Tetapi sangat disayangkan bahwa agama mereka adalah agama yang menyembah berhala. Nabi Hud selalu menyeru kaumnya agar menyembah kepada Allah S.W.T. dan meninggalkan berhala, serta melarang menganiaya sesama umat man usia.
Allah berfirman di dalam AI-Qur'an surat Hud ayat 50 s.d 54:
Artinya:
Kami telah mengutus kepada kaum 'Ad, seorang saudaranya yang bernama "Hud" seraya berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, tiada kamu bertuhan selain daripada-Nya tiada lain kamu, melainkan orang yang suka mengada-adakan saja." (QS. Hud: 50)
Artinya:
"Hai kaumku, saya tidak meminta upah kepadamu, yang tiada yang memberi upah kepada saya, melainkan Allah yang menjadikan saya. Maka tidakkah kamu memikirkannya?" (QS. Hud: 51)
Artinya:
"Hai kaumku, mintalah ampun kepada Tuhanmu dan bel10batlah kamu kepada-Nya, niscaya la menurunkan hujan yang lebat dari langit, dan la menambah kekuatan bersama kekuatan/llu, sebab itu janganlah kamu berpaling menjadi orang jahat (berdosa)." (QS. Hud: 52)
Artinya:
Mereka menjawab: "Hai Hud, tiada engkau mendatangkan kepada kami suatu keterangan, sebab itu kami tidak suka meninggalkan sembahan-sembahan kami dengan semata-mata perkataan engkau itu saja, dan tiadalah kami percaya kepada engkau." (QS. Hurl: 53)
Artinya:
"Tiadalah kami mengatakan, melainkan di antara tuhan kami telah menimbulkan kejahatan kepada engkau (yaitu penyakit)." Hud berkata: "Sesungguhnya saya mempersaksikan hal ini kepada Allah dan jadi saksilah kamu, balma saya berlepas diri daripada yang kamu persekutukan." (QS. Hurl: 54)
Ayat-ayat di atas menerangkan tentang dialog yang terjadi antara Nabi Hud dengan kaumnya yang sombong dan durhaka. Meteka menganggap bahwa pengikut Nabi Hud itu adalah manusia bodoh­bodoh, yang mau saja menerima nasehat Nabi Hud.
Pikiran semacam itu sangat keliru, jika mereka orang yang pandai dan mengerti, mengapa mereka mau memperhambakan diri kepada patung dan berhala yang tidak dapat mendengar, berbicara dan sebagainya. Mereka itulah yang disebut dalam istilah ilmu manthiq "Jahil Murokkab," artinya orang itu bodoh tetapi menyangka dirinya pandai, dan yang dituduhnya bodoh, sebenarnya itulah yang pandai. Demikianlah keadaan kaum 'Ad yang kufur dan zalim itu.
                Allah S.W.T. di dalam Al Qur'an surat Asy Syu'ara' ayat 123 s.d 139 menerangkan:
Artinya:
Kaum 'Aad telah mendustakan para rasul. (QS. Asy Syu'araa': 123)
Artinya:
Ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa?" (QS. Asy Syu'araa': 124)
Artinya:
Sesungguhnya saya ini menjadi rasul yang dipercaya (yang diutus) kepadamu. (QS. Asy Syu'araa': 125)
Artinya:
Sebab itu takutlah kepada Allah dan turutkanlah perkataanku. (QS. Asy Syu'araa': 126)

Artinya:
Saya tidak meminta upah atas usahaku ini, selain dari Tuhan semesta alamo (QS. Asy Syu'araa': 127)
Artinya:
Mengapakah kamu perbuat suatu alamat di tempat-tempat yang tinggi untuk menganiaya orang-orang yang lalu lintas.
(QS. Asy Syu'araa': 128)
Artillya:
Dan kamu buat mahligai yang kokoh, seolah-olah kamu akan kekal di atas dunia ini? (QS. Asy Syu'araa': 129)
Artillya:
Apabila kamu berjumpa dengan musuh dalam peperangan kamu siksa mereka dengan amat ganas (kejam). (QS. Asy Syu'araa': 130)
Artinya:
Sebab itll taklltlah kamll kepada Allah dan turutlah perkataan saya. (QS. Asy Syu'araa': 131)
Artinya:
Takutlah kepada Allah yang telah menganugerahi kamu beberapa niklllaf, sebagailllana kalJ/lIlJ/engefahuinya. (QS. Asy Syu'araa': 132)
Artinya:
Ia menganugerahi kamu bintang-bintang dan anak-anak. (QS. Asy Syu'araa': 133)
Artinya:
Kebun-kebun dan mata air. (QS. Asy Syu'araa': 134)
Artinya:
Say a takut atas-Mu jika memperoleh siksa yang besar. (QS. Asy Syu'araa': 135)
Artinya:
(Sahut mereka itu): "Buat kami sama saja, maupun kami diberi nasehat (pelajaran) atau tidak, kami tidak juga beriman." (QS. Asy Syu'araa': 136)
Artinya:
Ini lain tidak melainkn kelakuan orang-orang purbakala. (QS. Asy Syu'araa': 137)
Artinya:
Kami tidak akan disiksa (karena perbuatan kami ini). (QS. Asy Syu'araa': 138)
Artinya:
Kemudian mereka mendustakan rasul. Lalu mereka Kami bina­sakan. Sungguh tentang hal yang demikian itu suatu keterangan (bukti yang nyata), tetapi kebanyakan mereka tidak mau beriman. (QS. Asy Syu'araa': 139)
Demikianlah keterangan ayat-ayat Allah, yang sangat jelas bagi kita bagaimana kekasaran budi mereka itu terhadap rasul Allah yang wajib mereka taati.
Selain memperhambakan diri kepada selain Allah, mereka juga suka menyamun, merampok dan menyiksa tawanan perangnya dengan tidak mempunyai perikemanusiaan sedikit juga.
Nabi Hud telah memperingatkan mereka tentang siksaan Tuhan yang telah diturunkan kepada umat Nabi Nuh A.S, sehingga Tuhan menurunkan banjir besar. Dunia menjadi lautan dan semua orang yang durhaka kepada Tuhan, habis binasa.
Ingatlah bahwa kita, suatu kaum yang telah dijadikan Allah S.W.T. menjadi pengganti kaum Nabi Nuh yang telah binasa. Manakala kita menjadi umat yang durhaka, maka Tuhan akan menurunkan pula siksaan seperti itu. Nabi Hud berkata: "Hai kaumku, ingatlah kepada anugerah Allah yang telah diturunkan kepada kamu dan bersyukurlah dengan niat yang sud bersih (ikhlas). tinggalkanlah kemusrikan, jauhilah berhala, supaya kamu mendapat kemenangan (kebahagiaan) dunia dan akherat."
Segala nasehat Nabi Hud itu didustakan mereka, sebagaimana firman Allah S.W.T. dalam AI Qur'an surat Al A'raaf ayat 65 sid 72 sebagai berikut.

Artinya:
Kepada kaum 'Ad, Kami utus seorang saudaranya bernamaHud seraya berkata: "Hai kaumku! Sembahlah Allah, tiadalah kaum ber-Tuhan selain daripada-Nya mengapakah kamu tidak merasa takut?" (QS. Al A'raaf: 65)
Artinya:
Berkata orang-orang bangsawan yang kafir: "Sesungguhnya kami melihat engkau dalam kebodohan. Menurut dugaan kami engkau seseorang yang pendusta." (QS. Al A'raaf: 66)
Artinya:
Hud menjawab: "Hai Kaumku! Bukankah saya orang yang bodoh, tetapi saya seorang rasul, yang menjadi utusan Tuhan semesta alam " (QS. Al A'raaf: 67)
Artinya:
Saya menyampaikan risalah Tuhan kepadamu, dan saya seorang penasehat, yang amat lurus (dipercaya). (QS. Al A'raaf: 68)
Artinya:
Adakah kamu tercengang karena datang pengajaran dari Tuhanmu, dengan perantaraan seorang laki-laki dari bangsamu, supaya ia mempertakuti kamu? lngatlah ketika Allah mengangkatmu menjadi khalifah (pengganti), sesudah kaum Nuh, dan di­lebihkannya kamu dengan tubuh yang kuat. Sebab itu ingatlah nikmat Allah mudah-mudahan kamu mendapat kemenangan.
(QS. Al A'raaf: 69)
Artinya:
Jawab mereka: "Patutkah kamu datang kepada kami (hanya untuk mengajak) supaya kami menyembah Allah sendiri-Nya dengan me­ninggalkan apa yang disembah bapak-bapak kami? Datangkanlah kepada kami, apa yang engkau janjikan, jika engkau orang yang benar." (QS. Al A'raaf: 70)
Artinya:
Hud berkata: "Sesunggllhnya patlltlah kamu ditimpa siksa dan murka Tuhan kamu. Patutlah kamu membantah saya, tentang nama­nama yang kamu namakan itu bersama bapa-bapamu, sedang Allah telah memberikan kekuatan kepadanya. Maka tllngglllah siksa yang kalllu lllinta itu, dan saya bersama kalllu menanti balasan." (QS. Al A'raaf: 71)
Artinya:
Kallli selamatkan dia, bersallla orang-orang yang mengikutinya, dengan rahmat Kami, dan Kami musnahkan orang-orang yang lllendllstakan ayat-ayat Kamu, dan mereka bukan orang yang berilllan. (QS. Al A'raaf: 72)
Demikianlah keadan kaum hud, karena mereka tidak dapat dinasehati dan tidak dapat menerima kebenaran lagi, maka Allah S.W.T. menurunkan siksaan kepada mereka dengan angin sharshar (angin yang keras) sehingga mer'eka roboh bergelimpangan mati, seperti pohon yang bertumbangan. Hal ini diterangkan oleh Allah di dalam AI Qur'an:
Artinya:
Adapun kaum 'Ad, mereka takabbur di muka bumi dengan tidak menu rut kebenaran seraya berkata: "Siapakah yang lebih kuat daripada kami?" Tidakkah mereka tahu, bahwasanya Allah yang menjadikan mereka lebih kuat daripadanya. Adalah mereka itu menyangkal ayat-ayat kami." (QS. Fushshilat: 15)
Artinya:
Lalu Kami kirim kepada mereka angin yang sangat keras pada beberapa hari yang celaka, supaya Kami rasakan kepadanya siksa kehinaan pada hidup di dunia ini. Sesungguhnya siksa akhirat lebih sangat hina daripada itu, sedang mereka tidak akan dapat pertolongan. (QS. Fushshilat: 16)

                   Dijelaskan pula oleh Allah di dalam AI Qur'an sebagai berikut:
Artinya:
Adapun kaum 'Ad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat ding in lagi amat kencang, (QS.
Al Haaqqah: 6)
Artinya:
Dikirimkan Allah angin itu kepada mereka, lamanya tujuh malam delapan hari tcrus menerus, lalu engkau lihat mereka bergelimpangan seperti pohon (batang) kurma yang tumbang dan kosong di dalamnya. Adakah engkau lihat orang yang masih tinggal dari antara mereka? (QS. Al Haaqqah: 7)
Artinya:
Demikianlah Allah S. WT. memusnahkan kaum 'Ad di muka bumi ini sampai bekas-bekasnyapun tidak terlihat lagi. (QS. Al Haaqqah: 8)
Adapun Nabi Hud beserta orang-orang yang beriman diselamatkan oleh Allah dari malapetaka yang hebat itu. Hal ini diterangkan Allah S.W.T. di dalam AI-Qur'an:
Artinya:
Tidakkah engkau ketahui bagaimana Tuhanmu menyiksa kaum 'Ad? (QS. Al Fajr: 6)
Artinya:
"Yaitu kaum yang bernama Iram yang mempunyai keberanian yang luar biasa."
(QS. Al Fajr: 7)
Artinya:
Yang tidak ada bandingannya di seluruh negeri. (QS. Al Fajr: 8)
Demikian, bagaimana pun gagah beraninya manusia di muka bumi ini, apabila telah datang janji (siksaan Allah), maka semuanya akan binasa seketika itu juga.
B. Hikmah yang Terkandung dari Kisah Nabi Hud.
  1. Kaum 'Ad adalah ummat Nabi Hud A.S., mereka disiksa oleh Allah S.W.T. dengan angin lembubu selama 7 malam 8 hari. Akhirnya mereka mati bergelimpangan seperti pohon-pohon yang ditum­bangkan angin.
  2. Tiap-tiap ummat yang beriman kepada Allah S.w.I. selalu dilin­dungi-Nya dari malapetaka yang hebat.
  3. Tiap-tiap ummat yang terlalu durhaka terhadap Allah, maka Allah menggantikannya dengan ummat yang baru.
  4. Oleh karena itu berhati-hatilah, agar tidak menjadi umat yang durhaka.
0 komentar:

Posting Komentar

ALEXA

Mengenai Saya

Foto saya
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan. (Qs. Al-Anbiyaa:35) Semoga menjadi kenangan Disaat saya Tidak Lagi Di Dunia Ini

Followers